Visioner Adalah Jalanku

#LintasanFikiran 
Ada beberapa orang yg memiliki anugrah untuk belajar segalanya dengan cepat. tidak hanya belajar formal, (mengahafal, logic dll) saja. namun juga kemampuan untuk mempelajari nilai nilai yg berserakan di kehidupan dan lebih spesial nya lagi kemampuan nya telah terasah lebih tinggi menjadi kamampuan menorehkan kata-kata dalam ketikan keyboard, hehe atau pun berdiplomasi didepan orang banyak.

sedikit sekali orang- orang yg memiliki 2 kemampuan yg beriringan itu. jika hanya orang yg berkepandaian formal menghitung, mengahafal.. kita rasa di negeri ini sudah 'berserakan'. namun masih sedikit yg sudah mencapai level kemampuan untuk mengembangkan visi yg jauuuh untuk diaplikasikan pada orang - orang disekitarnya. apalagi jika sudah pada tahap menyebarkan semangat, visi dan inspirasi besar untuk dibagikan melalui rangkaian kalimat - kalimat bergizi itu tadi. kenapa? percayalah , menulis itu sulits (pakek tambahan huruf s) hehe.

tidak percaya? cobalah lihat CV penulis buku best seller. lihat riwayat organisasi nya atau jika berkesempatan tanyakan list buku yg telah dibaca.. sepertinya akan dibutuhkan ratusan refrensi buku untuk membuat satu buah buku saja, walaupun refresnsi itu hanya berbentuk seperti sebuah lintasan pikiran (tidak dinukil langsung kedalam buku tersebut). juga bisa dibuktikan dengan perbandingan banyak nya aktivis yg jam terbang nya padat merayap ngurusin umat sembari tetep menyempatkan baca buku disela sela luang tetapi masih saja belum bisa mencapai level menebar inspirasi melalui tulisan,  dengan aktivis kebaikan yg juga kutu buku dan sudah mencapai level tulis - menulis. merangkai kata itu memang sulit percayalah.

lalu bisakah manusia dengan kemampuan belajar yg biasa - biasa saja mencapai pada level kamampuan menyebarkan pengalaman dan ide - ide visioner atau motivasi2 dalam rangkaian kalimat penuh makna? tentu saja!! namun jika orang cerdas hanya perlu membaca 100 buku untuk menulis sebuah artikel bergizi.. maka kita perlu membaca 200 atau 300 buku untuk mengimbanginya. jika orang cerdas mampu mengasah kemampuan menulisnya dari pengalaman yg  hanya menyita 2/3 dari waktu hidup nya maka kita harus lebih itu.. mungkin 3/3 atau semua waktu hidup kita (whaaats???) untuk mengimbanginya. 

tapi tak apa,, Allah kan menilai proses nya bukan hasil akhirnya. karena manusia dengan kemampuan biasa - biasa saja akan melalui proses yg lebih panjang untuk menghasilkan sesuatu yg sama dengan orang cerdas. 

yg terakhir, bagaimana jika kita telah berusaha mati - matian menyibukan diri dalam kebaikan untuk mencari pengalaman dan telah membaca beratus - ratus buku tapi tetap saja belum bisa mencapai level untuk menebarkan ide - ide dan inspirasi baik pada orang lain? ya sudah berarti kita digariskan menjadi orang - orang yg mendukung manusia lain yg sudah mencapai level perjuangan itu untuk negeri dan agama,, dalam istilah lain adalah menjadi prajurit. But,, setidaknya kita harus memiliki standar baik-buruk untuk menentukan apakah yg kita dukung itu manfaat atau mudharat. standar nya apa? kalau menurut hemat saya sih syariat Agama, tentu saja agama islam. Makanya Tholabul Ilmi yuk,, bareng sama saya.. :D 
oh iya,, baik prajurit maupun pemimpin memupunyai keutamaan sendiri - sendiri kok dalam agama kita ini.

tapi masih ada satu orang lagi yg paling rugi,, yaitu orang yg dianugrahi kemampuan belajar diatas rata - rata namun tak pernah memiliki visi yg jauh untuk kehidupan nya sendiri atau pun orang lain. siklus hidupnya hanya sekedar: Lahir -  Belajar - Cari Kerja - kaya - Hidup Enak - mati. sedangkan untuk orang visioner siklus hidupnya adalah : Lahir - Belajar - bermanfaat bagi orang lain (baik dalam skala kecil maupun besar) - bahagia (bukan berarti harus kaya) - mati -----> masuk syurga.

kabar baiknya kita selalu bisa memilih apakah akan menjadi manusia dengan visi yg dangkal, atau menjadi manusia yg ber visi panjang, jauuuuuh dan penuh liku - liku jatuh bangun (lebay) walaupun jika itu 'hanya' menjadi seorang prajurit. (kata - kata pada bagian ini sedikit copas :D)

sekian, tulisan ini hanya Lintasan fikiran yg datang malam - malam dan menuntut untuk segera di 'aman' kan agar tidak hilang begitu saja.
*note sebenarnya kemampuan dengan level terakhir yg saya maksud diatas adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain yg dalam bahasa lain desebut sebagai kepemimpinan.
**bukan berarti juga penulis telah mengaplikasikan semua yg telah ditulis diatas. Masih Proses... hehehe


-L-
20 RAMADAHAN 1436 H. Klaten.

Visioner Adalah Jalanku

#LintasanFikiran 
Ada beberapa orang yg memiliki anugrah untuk belajar segalanya dengan cepat. tidak hanya belajar formal, (mengahafal, logic dll) saja. namun juga kemampuan untuk mempelajari nilai nilai yg berserakan di kehidupan dan lebih spesial nya lagi kemampuan nya telah terasah lebih tinggi menjadi kamampuan menorehkan kata-kata dalam ketikan keyboard, hehe atau pun berdiplomasi didepan orang banyak.

sedikit sekali orang- orang yg memiliki 2 kemampuan yg beriringan itu. jika hanya orang yg berkepandaian formal menghitung, mengahafal.. kita rasa di negeri ini sudah 'berserakan'. namun masih sedikit yg sudah mencapai level kemampuan untuk mengembangkan visi yg jauuuh untuk diaplikasikan pada orang - orang disekitarnya. apalagi jika sudah pada tahap menyebarkan semangat, visi dan inspirasi besar untuk dibagikan melalui rangkaian kalimat - kalimat bergizi itu tadi. kenapa? percayalah , menulis itu sulits (pakek tambahan huruf s) hehe.

tidak percaya? cobalah lihat CV penulis buku best seller. lihat riwayat organisasi nya atau jika berkesempatan tanyakan list buku yg telah dibaca.. sepertinya akan dibutuhkan ratusan refrensi buku untuk membuat satu buah buku saja, walaupun refresnsi itu hanya berbentuk seperti sebuah lintasan pikiran (tidak dinukil langsung kedalam buku tersebut). juga bisa dibuktikan dengan perbandingan banyak nya aktivis yg jam terbang nya padat merayap ngurusin umat sembari tetep menyempatkan baca buku disela sela luang tetapi masih saja belum bisa mencapai level menebar inspirasi melalui tulisan,  dengan aktivis kebaikan yg juga kutu buku dan sudah mencapai level tulis - menulis. merangkai kata itu memang sulit percayalah.

lalu bisakah manusia dengan kemampuan belajar yg biasa - biasa saja mencapai pada level kamampuan menyebarkan pengalaman dan ide - ide visioner atau motivasi2 dalam rangkaian kalimat penuh makna? tentu saja!! namun jika orang cerdas hanya perlu membaca 100 buku untuk menulis sebuah artikel bergizi.. maka kita perlu membaca 200 atau 300 buku untuk mengimbanginya. jika orang cerdas mampu mengasah kemampuan menulisnya dari pengalaman yg  hanya menyita 2/3 dari waktu hidup nya maka kita harus lebih itu.. mungkin 3/3 atau semua waktu hidup kita (whaaats???) untuk mengimbanginya. 

tapi tak apa,, Allah kan menilai proses nya bukan hasil akhirnya. karena manusia dengan kemampuan biasa - biasa saja akan melalui proses yg lebih panjang untuk menghasilkan sesuatu yg sama dengan orang cerdas. 

yg terakhir, bagaimana jika kita telah berusaha mati - matian menyibukan diri dalam kebaikan untuk mencari pengalaman dan telah membaca beratus - ratus buku tapi tetap saja belum bisa mencapai level untuk menebarkan ide - ide dan inspirasi baik pada orang lain? ya sudah berarti kita digariskan menjadi orang - orang yg mendukung manusia lain yg sudah mencapai level perjuangan itu untuk negeri dan agama,, dalam istilah lain adalah menjadi prajurit. But,, setidaknya kita harus memiliki standar baik-buruk untuk menentukan apakah yg kita dukung itu manfaat atau mudharat. standar nya apa? kalau menurut hemat saya sih syariat Agama, tentu saja agama islam. Makanya Tholabul Ilmi yuk,, bareng sama saya.. :D 
oh iya,, baik prajurit maupun pemimpin memupunyai keutamaan sendiri - sendiri kok dalam agama kita ini.

tapi masih ada satu orang lagi yg paling rugi,, yaitu orang yg dianugrahi kemampuan belajar diatas rata - rata namun tak pernah memiliki visi yg jauh untuk kehidupan nya sendiri atau pun orang lain. siklus hidupnya hanya sekedar: Lahir -  Belajar - Cari Kerja - kaya - Hidup Enak - mati. sedangkan untuk orang visioner siklus hidupnya adalah : Lahir - Belajar - bermanfaat bagi orang lain (baik dalam skala kecil maupun besar) - bahagia (bukan berarti harus kaya) - mati -----> masuk syurga.

kabar baiknya kita selalu bisa memilih apakah akan menjadi manusia dengan visi yg dangkal, atau menjadi manusia yg ber visi panjang, jauuuuuh dan penuh liku - liku jatuh bangun (lebay) walaupun jika itu 'hanya' menjadi seorang prajurit. (kata - kata pada bagian ini sedikit copas :D)

sekian, tulisan ini hanya Lintasan fikiran yg datang malam - malam dan menuntut untuk segera di 'aman' kan agar tidak hilang begitu saja.
*note sebenarnya kemampuan dengan level terakhir yg saya maksud diatas adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain yg dalam bahasa lain desebut sebagai kepemimpinan.
**bukan berarti juga penulis telah mengaplikasikan semua yg telah ditulis diatas. Masih Proses... hehehe


-L-
20 RAMADAHAN 1436 H. Klaten.