Mencintai Sejantan Ali

Kisah ini telah dibuat di banyak blog seolah olah telah menjadi kisah teladan umum tentang Cinta,, banyak menjadi tolak ukur para pejuang - pejuang cinta masa kini. Dikutip langsung dari buku Best Seller karya ustad Salim A Fillah berjudul "Jalan Cinta Para Pejuang".

Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh mempesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya.

Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya. Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn

’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.

Mengagumkan!

‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.

Dracula Untold; Upaya Stigmatisasi Negatif Islam

copas dari web resmi ustad felix
Terus terang sampai saat saya menulis artikel ini, saya sama sekali belum pernah menyaksikan film yang “Dracula: Untold” yang dirilis industri film terbesar dunia Hollywod.
 Yang jelas sebelum saya menyaksikan sebenarnya saya pun sudah mendapat kabar bahwa film tersebut akan ditayangkan pada bulan Oktober ini.
Bagi saya, Dracula punya tempat tersendiri dalam benak. Bukan karena saya fans Dracula, tapi lebih kepada secara historis, banyak sekali tokoh-tokoh yang terdistorsi, dan akhirnya berujung pada penggambaran tidak sebenarnya, termasuk Dracula yang sebenarnya punya kelindan sejarah dengan sejarah Islam.

Peradaban Manusia Langit

Partai politik di negeri ini tak ubahnya seperti kerajaan. Pucuk pimpinanya adalah ratu, mewarisi kedudukan itu dari kedua orang tuanya, dan orang tuanya mewariskan posisi itu ke anak – anaknya? Lantas orang – orang di sekitanya adalah keluarga dekat, kerabat , sanak famili, yang bisa merangsek ke posisi penting tanpa harus susah payah meniti karier politik. Apa kata ratu, semua anggota harus dengar. Apa kata ratu semua anggota harus tunduk. Omong kosong semua kongres musyawarah, rapat dan sebagainya. Omong kosong Ratu adalah segalanya, diatas seluruh suara anggota partai. Ini membingungkan”  Darwis Tere Liye dalam novel Negeri di Ujung Tanduk

Dewasa kini, kehidupan manusia makin tak karuan. Manusia makin indiviualis, kapitalis dan hedonis. Apalagi dimasa masa sekarang ini. Masa masa dimana para kandidat wakil rakyat mulai melancarkan amunisi amunisi di depan rakyat dan simpatisan dengan bisnis omong kosongnya. Ya, sekarang tanggal 09/04/2014. Kegiatan rutin lima tahun  sekali yang biasa disebut pesta demokrasi ini menjadi momen – momen penting bagi sebagian orang. Terutama petinggi petinggi partai. Sebelum hari ini tiba, mereka  sibuk menjual bisnis omong  kosong di depan panggung, diseling dengan hiburan penyanyi mulai dari kelas lokal sampai artis artis ternama negeri ini. Tak sedikit dari artis itu yang mengganti lirik nya dengan slogan partai, bahkan ada artis yg mencalonkan diri jadi caleg itu sendiri.  juga ada yang memperagakan pencoblosan dengan paku raksasa dan gambar partai yang juga raksasa di depan umum sampai dan media massa nasional. Tak lupa konvoi adu knalpot  yang menjadi polusi suara karena desibel nya melampaui Nilai Ambang Batas . 

Aku Memang Wanita Biasa



Setiap malam aku bersila di depanmu , memegang Al Qur’an . memuroja’ah hafalan sembari kau mengkoreksi bacaan yang salah. Setiap hari aku mencium tanganmu, meminta ridho atas setiap langkahku. Setiap saat aku selalu kau ingatkan untuk tetap lurus apapun yang terjadi. Setiap sepertiga malam kau selalu mengimamiku dengan khusyuk penuh cinta mengharap ke mustajaban do’a. Setiap hari aku selalu mendampingimu belajar,bekerja, menghasilkan karya – karya terbaik demi umat. Setiap hari aku yang menyiapkan makan mu di pagi dan sore hari.  Setiap hari kau yg menjagaku dengan do’a – do’a dalam  sujud panjangmu. Setiap hari aku yang akan menjadi tempat pengusir lelah dan penopang dikala kehidupanmu terasa berat, setiap saat aku yang memberi warna dikala hidupmu terasa monoton dan begitu2 saja. Setiap hari aku yang merawat anak – anakmu, memandikanya, mendidiknya , mengantarkanya kesekolah dan mencium keningnya ketika mereka tidur. Aku ingin kehidupan itu.

Sahabat



Sudah sejatikah persahabatan kita?
Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dialah ladang hatimu, yang dengan kasih kau taburi dan kau pungut buahnya penuh rasa terima kasih. Kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan, dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian. Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa (Kahlil Gibran)








Sudahkah kita temukan satu sahabat sejati kita ? Beruntunglah jika kita bisa setidaknya mempunyai satu sahabat sejati yang selalu ada disaat gembira ataupun berduka, karena jujur, kita mungkin merasakan indahnya persahabatan sejati setelah memiliki sahabat yang tanpa kita sadari telah sejak lama menjadi sahabat sejati kita .

Mencintai Sejantan Ali

Kisah ini telah dibuat di banyak blog seolah olah telah menjadi kisah teladan umum tentang Cinta,, banyak menjadi tolak ukur para pejuang - pejuang cinta masa kini. Dikutip langsung dari buku Best Seller karya ustad Salim A Fillah berjudul "Jalan Cinta Para Pejuang".

Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah. Karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh mempesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya.

Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya. Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn

’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali.

Mengagumkan!

‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.

Dracula Untold; Upaya Stigmatisasi Negatif Islam

copas dari web resmi ustad felix
Terus terang sampai saat saya menulis artikel ini, saya sama sekali belum pernah menyaksikan film yang “Dracula: Untold” yang dirilis industri film terbesar dunia Hollywod.
 Yang jelas sebelum saya menyaksikan sebenarnya saya pun sudah mendapat kabar bahwa film tersebut akan ditayangkan pada bulan Oktober ini.
Bagi saya, Dracula punya tempat tersendiri dalam benak. Bukan karena saya fans Dracula, tapi lebih kepada secara historis, banyak sekali tokoh-tokoh yang terdistorsi, dan akhirnya berujung pada penggambaran tidak sebenarnya, termasuk Dracula yang sebenarnya punya kelindan sejarah dengan sejarah Islam.

Peradaban Manusia Langit

Partai politik di negeri ini tak ubahnya seperti kerajaan. Pucuk pimpinanya adalah ratu, mewarisi kedudukan itu dari kedua orang tuanya, dan orang tuanya mewariskan posisi itu ke anak – anaknya? Lantas orang – orang di sekitanya adalah keluarga dekat, kerabat , sanak famili, yang bisa merangsek ke posisi penting tanpa harus susah payah meniti karier politik. Apa kata ratu, semua anggota harus dengar. Apa kata ratu semua anggota harus tunduk. Omong kosong semua kongres musyawarah, rapat dan sebagainya. Omong kosong Ratu adalah segalanya, diatas seluruh suara anggota partai. Ini membingungkan”  Darwis Tere Liye dalam novel Negeri di Ujung Tanduk

Dewasa kini, kehidupan manusia makin tak karuan. Manusia makin indiviualis, kapitalis dan hedonis. Apalagi dimasa masa sekarang ini. Masa masa dimana para kandidat wakil rakyat mulai melancarkan amunisi amunisi di depan rakyat dan simpatisan dengan bisnis omong kosongnya. Ya, sekarang tanggal 09/04/2014. Kegiatan rutin lima tahun  sekali yang biasa disebut pesta demokrasi ini menjadi momen – momen penting bagi sebagian orang. Terutama petinggi petinggi partai. Sebelum hari ini tiba, mereka  sibuk menjual bisnis omong  kosong di depan panggung, diseling dengan hiburan penyanyi mulai dari kelas lokal sampai artis artis ternama negeri ini. Tak sedikit dari artis itu yang mengganti lirik nya dengan slogan partai, bahkan ada artis yg mencalonkan diri jadi caleg itu sendiri.  juga ada yang memperagakan pencoblosan dengan paku raksasa dan gambar partai yang juga raksasa di depan umum sampai dan media massa nasional. Tak lupa konvoi adu knalpot  yang menjadi polusi suara karena desibel nya melampaui Nilai Ambang Batas . 

Aku Memang Wanita Biasa



Setiap malam aku bersila di depanmu , memegang Al Qur’an . memuroja’ah hafalan sembari kau mengkoreksi bacaan yang salah. Setiap hari aku mencium tanganmu, meminta ridho atas setiap langkahku. Setiap saat aku selalu kau ingatkan untuk tetap lurus apapun yang terjadi. Setiap sepertiga malam kau selalu mengimamiku dengan khusyuk penuh cinta mengharap ke mustajaban do’a. Setiap hari aku selalu mendampingimu belajar,bekerja, menghasilkan karya – karya terbaik demi umat. Setiap hari aku yang menyiapkan makan mu di pagi dan sore hari.  Setiap hari kau yg menjagaku dengan do’a – do’a dalam  sujud panjangmu. Setiap hari aku yang akan menjadi tempat pengusir lelah dan penopang dikala kehidupanmu terasa berat, setiap saat aku yang memberi warna dikala hidupmu terasa monoton dan begitu2 saja. Setiap hari aku yang merawat anak – anakmu, memandikanya, mendidiknya , mengantarkanya kesekolah dan mencium keningnya ketika mereka tidur. Aku ingin kehidupan itu.

Sahabat



Sudah sejatikah persahabatan kita?
Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dialah ladang hatimu, yang dengan kasih kau taburi dan kau pungut buahnya penuh rasa terima kasih. Kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan, dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian. Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa (Kahlil Gibran)








Sudahkah kita temukan satu sahabat sejati kita ? Beruntunglah jika kita bisa setidaknya mempunyai satu sahabat sejati yang selalu ada disaat gembira ataupun berduka, karena jujur, kita mungkin merasakan indahnya persahabatan sejati setelah memiliki sahabat yang tanpa kita sadari telah sejak lama menjadi sahabat sejati kita .