Sahabat



Sudah sejatikah persahabatan kita?
Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dialah ladang hatimu, yang dengan kasih kau taburi dan kau pungut buahnya penuh rasa terima kasih. Kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan, dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian. Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa (Kahlil Gibran)








Sudahkah kita temukan satu sahabat sejati kita ? Beruntunglah jika kita bisa setidaknya mempunyai satu sahabat sejati yang selalu ada disaat gembira ataupun berduka, karena jujur, kita mungkin merasakan indahnya persahabatan sejati setelah memiliki sahabat yang tanpa kita sadari telah sejak lama menjadi sahabat sejati kita .
Tapi mengapa kita merasa biasa dan bahkan tidak menyadarinya ?karena mungkin akan menyadari betapa berharg a dan berartinya seorang sahabat sejati setelah ia tak ada di samping kita, Hey sobat..bukankah itu menyedihkan..?Bukankah bahkan  selama ini kita telah banyak menyia-nyiakan setiap momen berharga bersama sahabat kita, dimana seharusnya kita punya momen-momen yang harusnya kita gunakan untuk membuatnya tersenyum bahagia tapi malah mungkin membuat jengkel dan sedih hatinya,saat ia ingin disanjung mungkin kita malah mengejeknyasehingga menorehkan luka hatinya,kita terlalu banyak memgeluh dan terlalu jauh menganggap ia lebih beruntung dari kita, tapi sebenarnya hatinya perih ketika mendengar setiap keluhan dari mulut ini dan mencoba menghibur bahkan ketika hatinya lebih perih menahan gejolak hatinya yang mungkin lebih menyakitkan dirasa olehnya karena saat itu ia sedang bersedih,ia selalu mencoba tersenyum manis dan ceria saat pedih menyelimuti hatinya, saat itu ia bertindak sebagai kakak yang merangkul adiknya dan terus mengatakan “Ayo kamu bisa..kita akan terus berjuang bersama untuk meraih ridho Allah!”,disaat itu mungkin tidakah kita sadar betapa ia ingin kita menjadi seorang yang kuat, tegar dan pantang menyerah dalam menjalani hidup kita dimasa depan, ia selalu menyediakan bahu yang lapang untuk kita bersandar.
Sobat..apa kita sadar, berapa lama sahabat sejati kita akan bersama kita, berada di sisi kita dan tertawa dengan kita, akankah kita menyadari bahwa tak selamanya kita dan sahabat kita akan bersama, akankah kita menyadari arti sahabat karena terlambat untuk mengakuinya di samping sahabat kita yang munkin tlah menghilang dari sisi kita,,ayolah bangun sobat tak ada yang abadi jadi buat apa masih bengong disini kejar sahabatmu dan ukirlah lebih banyak kenangan dan senyum indah diwajahnya sehingga kau tak akan menyesalinya dikemudian hari karena momen itu tak akan bisa terulang kembali di masa yang kan datang..mari kita ciptakan momen terindah dengan sahabat kita dan menjadi sahabat sejati untuk sahabat-sahabat kita, menjadikan diri kita layak untuk dapat pengaakuan dari sahabat kita menjadi “Sahabat sejati” untuk sahabat kita.halah semakin belibet aja ni tulisan.Jadi intinya satu musuh terlalu banyak tapi seribu sahabat masih terlalu sedikit untuk kita.



Sahabat



Sudah sejatikah persahabatan kita?
Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dialah ladang hatimu, yang dengan kasih kau taburi dan kau pungut buahnya penuh rasa terima kasih. Kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan, dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian. Janganlah ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa (Kahlil Gibran)








Sudahkah kita temukan satu sahabat sejati kita ? Beruntunglah jika kita bisa setidaknya mempunyai satu sahabat sejati yang selalu ada disaat gembira ataupun berduka, karena jujur, kita mungkin merasakan indahnya persahabatan sejati setelah memiliki sahabat yang tanpa kita sadari telah sejak lama menjadi sahabat sejati kita .
Tapi mengapa kita merasa biasa dan bahkan tidak menyadarinya ?karena mungkin akan menyadari betapa berharg a dan berartinya seorang sahabat sejati setelah ia tak ada di samping kita, Hey sobat..bukankah itu menyedihkan..?Bukankah bahkan  selama ini kita telah banyak menyia-nyiakan setiap momen berharga bersama sahabat kita, dimana seharusnya kita punya momen-momen yang harusnya kita gunakan untuk membuatnya tersenyum bahagia tapi malah mungkin membuat jengkel dan sedih hatinya,saat ia ingin disanjung mungkin kita malah mengejeknyasehingga menorehkan luka hatinya,kita terlalu banyak memgeluh dan terlalu jauh menganggap ia lebih beruntung dari kita, tapi sebenarnya hatinya perih ketika mendengar setiap keluhan dari mulut ini dan mencoba menghibur bahkan ketika hatinya lebih perih menahan gejolak hatinya yang mungkin lebih menyakitkan dirasa olehnya karena saat itu ia sedang bersedih,ia selalu mencoba tersenyum manis dan ceria saat pedih menyelimuti hatinya, saat itu ia bertindak sebagai kakak yang merangkul adiknya dan terus mengatakan “Ayo kamu bisa..kita akan terus berjuang bersama untuk meraih ridho Allah!”,disaat itu mungkin tidakah kita sadar betapa ia ingin kita menjadi seorang yang kuat, tegar dan pantang menyerah dalam menjalani hidup kita dimasa depan, ia selalu menyediakan bahu yang lapang untuk kita bersandar.
Sobat..apa kita sadar, berapa lama sahabat sejati kita akan bersama kita, berada di sisi kita dan tertawa dengan kita, akankah kita menyadari bahwa tak selamanya kita dan sahabat kita akan bersama, akankah kita menyadari arti sahabat karena terlambat untuk mengakuinya di samping sahabat kita yang munkin tlah menghilang dari sisi kita,,ayolah bangun sobat tak ada yang abadi jadi buat apa masih bengong disini kejar sahabatmu dan ukirlah lebih banyak kenangan dan senyum indah diwajahnya sehingga kau tak akan menyesalinya dikemudian hari karena momen itu tak akan bisa terulang kembali di masa yang kan datang..mari kita ciptakan momen terindah dengan sahabat kita dan menjadi sahabat sejati untuk sahabat-sahabat kita, menjadikan diri kita layak untuk dapat pengaakuan dari sahabat kita menjadi “Sahabat sejati” untuk sahabat kita.halah semakin belibet aja ni tulisan.Jadi intinya satu musuh terlalu banyak tapi seribu sahabat masih terlalu sedikit untuk kita.