Tulisan
ini di buat untuk menjawab sedikit
kegalauan para remaja Alay Eiiits ... bukan bukan. Di dedikasiikan untuk
penjawab pertanyaan agan aganwati sekalian tentang apa itu K3 dan apa itu
Hiperkes.
Kami
coba untuk merangkum berbagai pertanyaan
yang sering ditanyakan oleh khalayak ramai terutama untuk adek adek yg bingung
mencari jurusan atau mbak mbak yang ragu memilih peminatan jurusan. Juga untuk
melanjutkan tulisan saya jurusan huperkes 2 tahun yang lalu (kok lama banget?) .
- Apa itu Hiperkes?
Jawab:
Hiperkes adalah gabungan 2 disiplin ilmu yaitu teknis dan kesehatan.
Kepanjangan nya adalah Higine Perusahaan
Kesehatan.
- Apa
itu K3?
Jawab
: K3 = Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Secara keilmuan hampir sama dengan
Hiperkes, namun nama K3 lebih populer untuk era sekarang ini di kalangan
industri. Sedangkan di kalangan pemerintahan nama hiperkes masih jaya. Contoh,
badan pemerintahan Balai Hiperkes (Bukan balai K3). Kalau di tempat Kuliah Kami
UNS ada PRODI D3 HIPERKES dan KK, ada juga prodi D4 K3. Jika itu D3 hiperkes
maka kalau sudah lulus nanti gelarnya A.md (Ahli madya). Sedangkan D4 K3 nanti
memiliki gelar S.ST (Sarjana Sains Terapan).
- Apa
Bedanya K3 dengan Hiperkes? Pertanyaan ini seringnya muncul dari rekan
rekan sefakultas tapi beda jurusan.
Jawab:
bedanya adalah jenjang pendidikan nya, dosen
pengajar nya (beda dikit) , Gelar nya dan katanya sih kalo D4 dapat
pelajaran manajemen. Ini menjawab yang ada di tempat kuliah kami lho yaa. Kalo
basic ilmu nya in syaa Allah mirip. Tapi kalau di UNS jika sudah mengambil
jurusan D3 Hiperkes nggak bisa melanjutkan ke D4 K3, soalnya D4 K3 di uns bukan
lanjutan dari D3 hiperkes nggak seperti kebidanan yang bisa melanjutkan d3 nya
bisa lajut ke d4.
- Nanti
kalo sudah lulus jadi apa?
Jawab
: secara umum lulusan hiperkes atau k3 ini ya (Harusnya) jadi ahli K3. Tetapi
tergantung jalan masing masing kan? Hehehe.
- Kalau
sudah jadi Ahli K3 kerjaan nya ngapain?
Jawab
: nah ini kami juga agak bingung jawab nya. Kami jawab sebisamya versi kami
yak.. jawabnya adalah tergantung kita
memutuskan untuk kerja dimana, jika itu di badan pemerintahan; Disnaker (Dinas
Ketenaga Kerjaan) atau Badan Lingkungan Hidup, mungkin (mungkin lho ya...
soalnya saya juga belum memasuki dunia kerja) kerjaan nya adalah menerima
laporan dari perusahaan2 yang ada di area nya, Inspeksi, Audit dll.
Jika itu di Industri kerjaan nya digambarkan secara umum adalah mencipatakan
safety culture di lingkungan industri tersebut untuk mencapai nol kecelakaan
(Zero Accident). Secara spesific K3 industri akan dibeda – bedakan lagi
menjadi; ahli K3 kontruksi, Ahli K3 Listrik, Ahli K3 Pertambangan, dll dengan
satu induk yaitu Ahli K3 umum.
- Apakah
jika telah lulus dari Prodi Hiperkes / K3 sudah menjadi Ahli K3?
Jawab:
kalau sepengetahuan kami Pelegalan/bukti dari kita adalah Ahli K3 adalah
sertifikat yg ditanda tangani oleh menteri ketenagakerjaan bahwa kita telah
mengikuti Training Ahli K3. Jadi jawaban nya belum.
- Apa
saja sih pekerjaan yang menbutuhkan ahli K3?
Jawab
: jika menengok Peraturan Perundangan (ane lupa UU No Berapa. Wkwkw), pekerjaan
yang disana wajib ada Seorang Ahli K3 adalah pekerjaan yang karyawan nya lebih
dari 100 atau pekerjaan yang karyawan nya kurang dari 100 namun memiliki
potensi bahaya yang Tinggi. Kalo di Indonesia K3 ini masih menjadi program
pencangan pemerintah , artinya masih dalam tahap proses pengembangan. Pada
umumnya baru masif di gemborkan pada area industri (Maksudnya Pabrik2 gitu)
, itu pun belum semua industri mengedepan kan K3, namun sekarang sudah mulai di
lebarkan sayapnya pada Transportasi, Rumah sakit, pertambangan dan K3 informal
(Rumah Tangga, Pertanian, de el el).
- Kuliah
nya susah nggak?
Jawab
: susah nggak yaa,,, emmmmm.
Kalo
dibilang susah.... ya nggak susah. Kalo dibilang nggak susah ya susah xixixi.
Yang jelas walaupun definisi hiperkes adalah gabungan dua disiplin ilmu yaitu
kedokteran dan tehnik, justru gara gara gabungan itu kuliah kita malah cuman
‘jilat jilat aja’. Dalam artian kita mempelajari ilmu tehnik, tapi cuman kulit
ari nya aja, kita juga mempelajari ilmu kesehatan tapi kulitnya juga. Secara
spesifik Hiperkes/K3 terdiri dari 6 elemen yaitu: Higiene Perusahaan, Kesehatan
Kerja, Keselamatan Kerja, Ergonomi, Lingkungan. Kalo dijabarin satu-satu bisa
nggak selesai selesai nihh. Tapi materi diatas banyak tersebar di internet kok.
.
- Siapa sih bapak Hiperkes
Indonesia?
Jawab
: bapak sumakmur, seorang dokter okupasi kerja. Beliau sampai artikel ini di
tulis masih sugeng. Kita pernah foto bareng sama beliau lhoo.
- Kok kerjanya bisa di Rumah Sakit
bisa di industri sih? Pertanyaan ini juga masuk rating paling banyak.
Jawab:
ya iyalah,
Kan
K3 itu menurut regulasi pemerintah indonesia diharuskan ada (personil nya
maupun sistem nya) di tempat / industri yang memiliki karyawan lebih dari seratus, atau kurang dari seratus
jika memiliki potensi bahaya yang tinggi. Tapi di indonesia ini K3 masih dalam
tahap berkembang. Jadi belum begitu mrnjadi prioritas dalam kehidupan. Kenapa?
Kalo menurut pendapat saya pribadi sih, ya karena Indonesia ini perokonomian
nya masih dalam tahap berkembang juga. Kalo menurut teori hierarki kebutuhan ,
Keselamatan adalah prioritas kedua setelah urusan perut. Jadi jika usrusan
kesejahteraan belum tercukupi maka keselamatan menjadi belakangan. Contoh :
para pendukung salah satu tim sepakbola yg nekat duduk diatas atap kereta api
karena tidak mempunyai uang untuk membeli tiket. Nah itu kan dia kesejahteraan
nya kan kurang, makannya dia mengabaikan
faktor keselamatan dirinya sendiri. Mungkin begitulah gambaran perekonomian Indonesia
saat ini dalam skala kecil yang juga berdampak pada kepedulian tetang K3.
Kalau di Rumah sakit Ahli K3 akan dibutuhkan jika ingin
meningkatkan atau mengajukan akreditasi.
bersambung ke part 2
jika ada pertanyaa silahkan tulis di kolom komentar. #safety is my culture
bersambung ke part 2
jika ada pertanyaa silahkan tulis di kolom komentar. #safety is my culture