K3 vs Hiperkes #1


Tulisan ini  di buat untuk menjawab sedikit kegalauan para remaja Alay Eiiits ... bukan bukan. Di dedikasiikan untuk penjawab pertanyaan agan aganwati sekalian tentang apa itu K3 dan apa itu Hiperkes.


Kami coba untuk merangkum berbagai  pertanyaan yang sering ditanyakan oleh khalayak ramai terutama untuk adek adek yg bingung mencari jurusan atau mbak mbak yang ragu memilih peminatan jurusan. Juga untuk melanjutkan tulisan saya jurusan huperkes 2 tahun yang lalu (kok lama banget?) .
Oke. Cek it out..


  1.     Apa itu Hiperkes? 

Jawab: Hiperkes adalah gabungan 2 disiplin ilmu yaitu teknis dan kesehatan. Kepanjangan nya adalah  Higine Perusahaan Kesehatan.
  1. Apa itu K3?
Jawab : K3 = Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Secara keilmuan hampir sama dengan Hiperkes, namun nama K3 lebih populer untuk era sekarang ini di kalangan industri. Sedangkan di kalangan pemerintahan nama hiperkes masih jaya. Contoh, badan pemerintahan Balai Hiperkes (Bukan balai K3). Kalau di tempat Kuliah Kami UNS ada PRODI D3 HIPERKES dan KK, ada juga prodi D4 K3. Jika itu D3 hiperkes maka kalau sudah lulus nanti gelarnya A.md (Ahli madya). Sedangkan D4 K3 nanti memiliki gelar S.ST (Sarjana Sains Terapan).
  1. Apa Bedanya K3 dengan Hiperkes? Pertanyaan ini seringnya muncul dari rekan rekan sefakultas tapi beda jurusan.
Jawab: bedanya adalah jenjang pendidikan nya, dosen  pengajar nya (beda dikit) , Gelar nya dan katanya sih kalo D4 dapat pelajaran manajemen. Ini menjawab yang ada di tempat kuliah kami lho yaa. Kalo basic ilmu nya in syaa Allah mirip. Tapi kalau di UNS jika sudah mengambil jurusan D3 Hiperkes nggak bisa melanjutkan ke D4 K3, soalnya D4 K3 di uns bukan lanjutan dari D3 hiperkes nggak seperti kebidanan yang bisa melanjutkan d3 nya bisa lajut ke d4.
  1. Nanti kalo sudah lulus jadi apa?
Jawab : secara umum lulusan hiperkes atau k3 ini ya (Harusnya) jadi ahli K3. Tetapi tergantung jalan masing masing kan? Hehehe.
  1. Kalau sudah jadi Ahli K3 kerjaan nya ngapain?
Jawab : nah ini kami juga agak bingung jawab nya. Kami jawab sebisamya versi kami yak..  jawabnya adalah tergantung kita memutuskan untuk kerja dimana, jika itu di badan pemerintahan; Disnaker (Dinas Ketenaga Kerjaan) atau Badan Lingkungan Hidup, mungkin (mungkin lho ya... soalnya saya juga belum memasuki dunia kerja) kerjaan nya adalah menerima laporan dari perusahaan2 yang ada di area nya, Inspeksi, Audit dll. Jika itu di Industri kerjaan nya digambarkan secara umum adalah mencipatakan safety culture di lingkungan industri tersebut untuk mencapai nol kecelakaan (Zero Accident). Secara spesific K3 industri akan dibeda – bedakan lagi menjadi; ahli K3 kontruksi, Ahli K3 Listrik, Ahli K3 Pertambangan, dll dengan satu induk yaitu Ahli K3 umum.

  1. Apakah jika telah lulus dari Prodi Hiperkes / K3 sudah menjadi Ahli K3?
Jawab: kalau sepengetahuan kami Pelegalan/bukti dari kita adalah Ahli K3 adalah sertifikat yg ditanda tangani oleh menteri ketenagakerjaan bahwa kita telah mengikuti Training Ahli K3. Jadi jawaban nya belum.
  1. Apa saja sih pekerjaan yang menbutuhkan ahli K3?
Jawab : jika menengok Peraturan Perundangan (ane lupa UU No Berapa. Wkwkw), pekerjaan yang disana wajib ada Seorang Ahli K3 adalah pekerjaan yang karyawan nya lebih dari 100 atau pekerjaan yang karyawan nya kurang dari 100 namun memiliki potensi bahaya yang Tinggi. Kalo di Indonesia K3 ini masih menjadi program pencangan pemerintah , artinya masih dalam tahap proses pengembangan. Pada umumnya baru masif di gemborkan pada area industri (Maksudnya Pabrik2 gitu) , itu pun belum semua industri mengedepan kan K3, namun sekarang sudah mulai di lebarkan sayapnya pada Transportasi, Rumah sakit, pertambangan dan K3 informal (Rumah Tangga, Pertanian, de el el).
  1. Kuliah nya susah nggak?
Jawab : susah nggak yaa,,, emmmmm.
Kalo dibilang susah.... ya nggak susah. Kalo dibilang nggak susah ya susah xixixi. Yang jelas walaupun definisi hiperkes adalah gabungan dua disiplin ilmu yaitu kedokteran dan tehnik, justru gara gara gabungan itu kuliah kita malah cuman ‘jilat jilat aja’. Dalam artian kita mempelajari ilmu tehnik, tapi cuman kulit ari nya aja, kita juga mempelajari ilmu kesehatan tapi kulitnya juga. Secara spesifik Hiperkes/K3 terdiri dari 6 elemen yaitu: Higiene Perusahaan, Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja, Ergonomi, Lingkungan. Kalo dijabarin satu-satu bisa nggak selesai selesai nihh. Tapi materi diatas banyak tersebar di internet kok. .

  1. Siapa sih bapak Hiperkes Indonesia?

Jawab : bapak sumakmur, seorang dokter okupasi kerja. Beliau sampai artikel ini di tulis masih sugeng. Kita pernah foto bareng sama beliau lhoo.

  1. Kok kerjanya bisa di Rumah Sakit bisa di industri sih? Pertanyaan ini juga masuk rating paling banyak.

Jawab: ya iyalah,
Kan K3 itu menurut regulasi pemerintah indonesia diharuskan ada (personil nya maupun sistem nya) di tempat / industri yang memiliki karyawan  lebih dari seratus, atau kurang dari seratus jika memiliki potensi bahaya yang tinggi. Tapi di indonesia ini K3 masih dalam tahap berkembang. Jadi belum begitu mrnjadi prioritas dalam kehidupan. Kenapa? Kalo menurut pendapat saya pribadi sih, ya karena Indonesia ini perokonomian nya masih dalam tahap berkembang juga. Kalo menurut teori hierarki kebutuhan , Keselamatan adalah prioritas kedua setelah urusan perut. Jadi jika usrusan kesejahteraan belum tercukupi maka keselamatan menjadi belakangan. Contoh : para pendukung salah satu tim sepakbola yg nekat duduk diatas atap kereta api karena tidak mempunyai uang untuk membeli tiket. Nah itu kan dia kesejahteraan nya kan kurang, makannya dia  mengabaikan faktor keselamatan dirinya sendiri. Mungkin begitulah gambaran perekonomian Indonesia saat ini dalam skala kecil yang juga berdampak pada kepedulian tetang K3.

            Kalau di Rumah sakit Ahli K3 akan dibutuhkan jika ingin meningkatkan atau mengajukan akreditasi.

bersambung ke part 2

jika ada pertanyaa silahkan tulis di kolom komentar. #safety is my culture

K3 vs Hiperkes #1


Tulisan ini  di buat untuk menjawab sedikit kegalauan para remaja Alay Eiiits ... bukan bukan. Di dedikasiikan untuk penjawab pertanyaan agan aganwati sekalian tentang apa itu K3 dan apa itu Hiperkes.


Kami coba untuk merangkum berbagai  pertanyaan yang sering ditanyakan oleh khalayak ramai terutama untuk adek adek yg bingung mencari jurusan atau mbak mbak yang ragu memilih peminatan jurusan. Juga untuk melanjutkan tulisan saya jurusan huperkes 2 tahun yang lalu (kok lama banget?) .
Oke. Cek it out..


  1.     Apa itu Hiperkes? 

Jawab: Hiperkes adalah gabungan 2 disiplin ilmu yaitu teknis dan kesehatan. Kepanjangan nya adalah  Higine Perusahaan Kesehatan.
  1. Apa itu K3?
Jawab : K3 = Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Secara keilmuan hampir sama dengan Hiperkes, namun nama K3 lebih populer untuk era sekarang ini di kalangan industri. Sedangkan di kalangan pemerintahan nama hiperkes masih jaya. Contoh, badan pemerintahan Balai Hiperkes (Bukan balai K3). Kalau di tempat Kuliah Kami UNS ada PRODI D3 HIPERKES dan KK, ada juga prodi D4 K3. Jika itu D3 hiperkes maka kalau sudah lulus nanti gelarnya A.md (Ahli madya). Sedangkan D4 K3 nanti memiliki gelar S.ST (Sarjana Sains Terapan).
  1. Apa Bedanya K3 dengan Hiperkes? Pertanyaan ini seringnya muncul dari rekan rekan sefakultas tapi beda jurusan.
Jawab: bedanya adalah jenjang pendidikan nya, dosen  pengajar nya (beda dikit) , Gelar nya dan katanya sih kalo D4 dapat pelajaran manajemen. Ini menjawab yang ada di tempat kuliah kami lho yaa. Kalo basic ilmu nya in syaa Allah mirip. Tapi kalau di UNS jika sudah mengambil jurusan D3 Hiperkes nggak bisa melanjutkan ke D4 K3, soalnya D4 K3 di uns bukan lanjutan dari D3 hiperkes nggak seperti kebidanan yang bisa melanjutkan d3 nya bisa lajut ke d4.
  1. Nanti kalo sudah lulus jadi apa?
Jawab : secara umum lulusan hiperkes atau k3 ini ya (Harusnya) jadi ahli K3. Tetapi tergantung jalan masing masing kan? Hehehe.
  1. Kalau sudah jadi Ahli K3 kerjaan nya ngapain?
Jawab : nah ini kami juga agak bingung jawab nya. Kami jawab sebisamya versi kami yak..  jawabnya adalah tergantung kita memutuskan untuk kerja dimana, jika itu di badan pemerintahan; Disnaker (Dinas Ketenaga Kerjaan) atau Badan Lingkungan Hidup, mungkin (mungkin lho ya... soalnya saya juga belum memasuki dunia kerja) kerjaan nya adalah menerima laporan dari perusahaan2 yang ada di area nya, Inspeksi, Audit dll. Jika itu di Industri kerjaan nya digambarkan secara umum adalah mencipatakan safety culture di lingkungan industri tersebut untuk mencapai nol kecelakaan (Zero Accident). Secara spesific K3 industri akan dibeda – bedakan lagi menjadi; ahli K3 kontruksi, Ahli K3 Listrik, Ahli K3 Pertambangan, dll dengan satu induk yaitu Ahli K3 umum.

  1. Apakah jika telah lulus dari Prodi Hiperkes / K3 sudah menjadi Ahli K3?
Jawab: kalau sepengetahuan kami Pelegalan/bukti dari kita adalah Ahli K3 adalah sertifikat yg ditanda tangani oleh menteri ketenagakerjaan bahwa kita telah mengikuti Training Ahli K3. Jadi jawaban nya belum.
  1. Apa saja sih pekerjaan yang menbutuhkan ahli K3?
Jawab : jika menengok Peraturan Perundangan (ane lupa UU No Berapa. Wkwkw), pekerjaan yang disana wajib ada Seorang Ahli K3 adalah pekerjaan yang karyawan nya lebih dari 100 atau pekerjaan yang karyawan nya kurang dari 100 namun memiliki potensi bahaya yang Tinggi. Kalo di Indonesia K3 ini masih menjadi program pencangan pemerintah , artinya masih dalam tahap proses pengembangan. Pada umumnya baru masif di gemborkan pada area industri (Maksudnya Pabrik2 gitu) , itu pun belum semua industri mengedepan kan K3, namun sekarang sudah mulai di lebarkan sayapnya pada Transportasi, Rumah sakit, pertambangan dan K3 informal (Rumah Tangga, Pertanian, de el el).
  1. Kuliah nya susah nggak?
Jawab : susah nggak yaa,,, emmmmm.
Kalo dibilang susah.... ya nggak susah. Kalo dibilang nggak susah ya susah xixixi. Yang jelas walaupun definisi hiperkes adalah gabungan dua disiplin ilmu yaitu kedokteran dan tehnik, justru gara gara gabungan itu kuliah kita malah cuman ‘jilat jilat aja’. Dalam artian kita mempelajari ilmu tehnik, tapi cuman kulit ari nya aja, kita juga mempelajari ilmu kesehatan tapi kulitnya juga. Secara spesifik Hiperkes/K3 terdiri dari 6 elemen yaitu: Higiene Perusahaan, Kesehatan Kerja, Keselamatan Kerja, Ergonomi, Lingkungan. Kalo dijabarin satu-satu bisa nggak selesai selesai nihh. Tapi materi diatas banyak tersebar di internet kok. .

  1. Siapa sih bapak Hiperkes Indonesia?

Jawab : bapak sumakmur, seorang dokter okupasi kerja. Beliau sampai artikel ini di tulis masih sugeng. Kita pernah foto bareng sama beliau lhoo.

  1. Kok kerjanya bisa di Rumah Sakit bisa di industri sih? Pertanyaan ini juga masuk rating paling banyak.

Jawab: ya iyalah,
Kan K3 itu menurut regulasi pemerintah indonesia diharuskan ada (personil nya maupun sistem nya) di tempat / industri yang memiliki karyawan  lebih dari seratus, atau kurang dari seratus jika memiliki potensi bahaya yang tinggi. Tapi di indonesia ini K3 masih dalam tahap berkembang. Jadi belum begitu mrnjadi prioritas dalam kehidupan. Kenapa? Kalo menurut pendapat saya pribadi sih, ya karena Indonesia ini perokonomian nya masih dalam tahap berkembang juga. Kalo menurut teori hierarki kebutuhan , Keselamatan adalah prioritas kedua setelah urusan perut. Jadi jika usrusan kesejahteraan belum tercukupi maka keselamatan menjadi belakangan. Contoh : para pendukung salah satu tim sepakbola yg nekat duduk diatas atap kereta api karena tidak mempunyai uang untuk membeli tiket. Nah itu kan dia kesejahteraan nya kan kurang, makannya dia  mengabaikan faktor keselamatan dirinya sendiri. Mungkin begitulah gambaran perekonomian Indonesia saat ini dalam skala kecil yang juga berdampak pada kepedulian tetang K3.

            Kalau di Rumah sakit Ahli K3 akan dibutuhkan jika ingin meningkatkan atau mengajukan akreditasi.

bersambung ke part 2

jika ada pertanyaa silahkan tulis di kolom komentar. #safety is my culture